Pandangan di Lapangan


Saat negara Asia yang lain dilaporkan melihat pertumbuhan besar di area perjudian online,‭ ‬Indonesia sayangnya,‭ ‬melawan trend ini dengan mendorong‭ ‬paksa‭ ‬kearah sebaliknya.‭ ‬Meskipun laporan terbaru dari akuntan PriceWaterhouseCoopers‭ (‬PwC‭)‬,‭ ‬menunjukan bahwa‭ ‬industri‭ ‬perjudian di Asia meningkat tajam dalam nilai,‭ ‬dari‭ ‬34‭ ‬miliar dollar menjadi‭ ‬80‭ ‬milliar dolar di beberapa tahun terakhir.‭ ‬Angka ini belum terpengaruh oleh kementrian sosial,‭ ‬urusan agama,‭ ‬dan komunikasi dan informasi Indonesia,‭ ‬yang pada tahun‭ ‬2012‭ ‬mengumumkan bahwa‭ ‬berencana menerapkan undang‭ ‬– undang baru yang dipersiapkan untuk mengilegalkan segala bentuk perjudian online.‭ ‬Tampaknya‭ ‬ini‭ ‬adalah reaksi dari banyaknya jumlah uang yang dihabiskan untuk bertaruh pada kejuaraan sepakbola Euro‭ ‬2012,‭ ‬dimana Jakarta Post Indonesia melaporkan bahwa Miliaran Rupiah diputar dalam judi online,‭ ‬dan bahkan beberapa orang sampai menjual rumahnya untuk berpartisipasi didalamnya.

Implementasi hukum islam yang ketat adalah kekuatan pendorong lainnya dibelakang hukum perjudian negara yang tidak biasa,‭ ‬dengan sebagian besar bentuk perjudian‭ ‬yang‭ ‬diharamkan.‭ ‬Meski tidak mentarget satu daerah akar perjudian online,‭ ‬pemerintah berencana untuk mengumpulkan sumber daya mereka bersama untuk‭ ‬mencoba‭ ‬mengatasi masalah di beberapa bagian.‭ ‬Laporan terbaru mengungkapkan bahwa kementrian komunikasi dan informasi akan melihat masalah dari sudut pandang teknologi,‭ ‬dengan memblok akses online warga negara Indonesia ke situs perjudian online secara keseluruhan.‭ ‬Meski judi online sangat dilarang di Indonesia,‭ ‬pendekatan dari pemerintah menghasilkan sejumlah kesenjangan dan celah.Di satu sisi pemerintah menggertak,‭ ‬akan tetapi sangat lemah‭ ‬dalam mengehentikan warga negara Indonesia untuk mengakses situs yang terdaftar di luar negeri.‭ ‬Faktanya,‭ ‬situs perjudian kelas atas Mr.‭ ‬Green Casino masih menerima pendaftaran dari Indonesia.